Alkisah dari sekumpulan cewek-cewek manis, imut, lucu, cantik, seksi, menarik and bla..bla..!waduh terlalu berlebihan tuh, alias lebai !!sebenarnya kami tidak berbeda jauh dengan cewek normal lainnya. Kami suka bergosip, berdadan, belanja, jalan-jalan, membicarakan hal-hal yang menurut cowok nga penting dan sensitif mengenai perasaan..kami adalah mahasiswa tingkat akhir dari salah satu perguruan tinggi didepok.Pertemuan kami berawal dari kelas baru hasil transfer D3 ke S1. Pada mulanya kami saling jaim gitu, ya iyalah secara diantara kami tidak saling mengenal. Tetapi sejalan dengan bergulirnya waktu kami akhirnya saling mengenal dan berlanjut ke gerbang persahabatan. Kami adalah:
Dian, orang wonogiri yang besarnya diJakarta. Miss ribet adalah sebutan yang paling cocok untuknya, karna ia sering meribetkan hal-hal yang menurut manusia normal sepele. Shoping adalah keharusan,kewajiban,karna menurut prinsip dian “ gw lebih baik nga makan dari pada nga shoping“. Satu hal yang lucu dan aneh dari dian adalah ia lebih baik dipermalukan karna nyeker (berjalan tanpa alas kaki) di tengah hujan dari pada harus melihat sandalnya yang mahal terkena cipratan air . Dan lagi yang membuat kami tidak bisa melupakannya adalah kelicikan yang ia miliki, benar-benar menyiksa kami para sahabatnya yang notabene adalah korbannya.
Tatu, campuran betawi sunda. Memiliki dialeg betawi tok-tok, kata-kata yang keluar dari mulutnya bagaikan kode asci untuk kami, mengapa tidak! kami harus menganalisa lebih detail apa yang ia katakan, apalagi berbau bahasa asing , benar-benar rancu. Tatu sebenarnya mempunyai kekuatan yang tersembunyi, kekuatan yang hanya bisa keluar pada saat-saat tertentu dan mendesak, kekuatan itu adalah keberanian sewaktu presentasi, jika tatu diintimidasi dengan berbagai pertanyaan maka ia bagaikan macan yang siap menerjang korbannya.
Estri, orang jawa juga. Hobinya chating. Ia selalu ketingalan informasi kuliah karna jarang kekampus, alasan yang sering ia gunakan dan menjadi andalan jika bolos adalah ketiduran dan lupa kalau hari ini ada kuliah. Jika kita tahu bahwa dian super ribet maka estri adalah kebalikannya. Estri selalu membuat segala hal menjadi simple dan mudah bahkan hal-hal yang simple sekalipun.
Ade, campuran padang sunda. Hobinya senang membicarakan hal-hal yang berbau pornografi dan pornoaksi. ade mempunyai postur tubuh idaman semua cewek, tinggi, langsing, singset. Ade termasuk cewek pemberani. Dan diantara kami adelah yang paling setia kawan.
Febri, orang flores. Anak perantauan yang satu ini adalah sosok cewek mandiri, dan cuek. Febri terkenal dengan kegalakan, kebisingan yang disebabapkan volume suara yang diatas orang normal serta kelicikan yang sebanding dengan dian. Febri sangat mencintai daerah asalnya rasa cintanya itu selalu ia tuangkan dalam berbagai ide sebut saja judul program yang ia buat selalu bernama flores, karna bagi febri ia harus terus mempromosikan daerahnya agar diketahui orang banyak termasuk kawannya yang selalu merasa bosan dengan judul program yang sama.
Maelany, orang indramayu, ia merupakan korban kontaminasi dari perilaku dian dan febri. Mae adalah cewek berjilbab yang santun terhadap orang lain tapi tidak dengan kami karna sifat santunnya bisa berubah 100°. Mel terkenal dengan masalah percintaannya yang sering menjadi topik hangat dikalangan kami. Dan jika disinggung mengenai orang yang ia sukai wajahnya bisa berubah menjadi buah apel washinton alias merah euy...
Kami mempunyai keunikan masing-masing dan hanya bisa dimengerti oleh kamii sendiri, sering kali kami juga menyesali jika diantara keunikan yang kami miliki membuat salah satu diantara kami merasa menjadi korban penindasan contohnya dian dan febri yang sering meliciki kami, estri yang selalu santai dan membuat kami pusing dengan pertanyaan seputar kuliah yang ia bolos, mel lagi-lagi dengan masalah percintaannya, dan tatu dengan kode ascinya.
Kami tinggal menunggu beberapa bulan lagi untuk berpisah selamanya. Rasa sedih didalam hati sering kami tuangkan dengan keanehan dan kejailan yang kami miliki. Jika kami diminta untuk bersama bahkan tinggal berdampinggan layaknya tetangga maka kami akan mensyukurinya tetapi kata orang tua dulu “dimana ada pertemuan disitu ada perpisahan“. Mungkin jika suatu hari nanti kami akan saling bertemu lagi maka keanehan dan keunikan yang kami miliki sekarang akan menjadi kenangan yang paling indah untuk dikenang,,
“Tiap sahabat merupakan suatu dunia tersendiri didalam diri kita, suatu dunia yang mungkin tidak lahir sebelum mereka tiba, dan hanya dengan pertemuan itulah dunia baru lahir“ ......
